Zaman
Upanisad
Kehidupan
agama Hindu pada zaman ini bersumber pada ajaran-ajaran kitab Upanisad yang
tergolong Sruti dijelaskan secara filosofi. Konsepsi terhadap keyakinan Panca
Sradha dijadikan titik tolak pembahasan oleh para arif bijaksana dan para Rsi.
Melalui Upanisad yaitu duduk dekat dengan guru untuk menerima wejangan-wejangan
suci yang bersifat rahasia. Ajaran-ajaran tersebut diberikan kepada
murid-muridnya yang setia dan patuh. Tempatberguru dilaksanakan dengan sistem
Pasraman, yaitu secara terbatas di hutan. Ajaran Upanisad disebut Rahasiopadesa
atau Aranyaka yang berarti ajaran rahasia yang ditulis di hutan. Mengenai inti
pokok dan isi Upanisad yang diberikan, adalah pembahasan hakikat Panca Sradha
Tattwa.
Jumlah
semua kitab Upanisad ada 108 buah dan tiap Weda Samhitha mernpunyai Upanisad
sendiri, antara lain:
-
Reg Weda
mempunyai: Aitareya Upanisad, Kausitaki Upanisad
-
Sama Weda
mempunyai: Chandogya Upanisad, Kena Upanisad, Maitreyi Upanisad
-
Yajur Weda
mempunyai: Taitriyaka Upanisad, Svetasvatara Upanisad, Kausika Upanisad,
Brhadaranyaka Upanisad, Jabala Upanisad
-
Atharwa Weda
mempunyai: Prasna Upanisad, Mandukya Upanisad, Atharwasira Upanisad
Tuntunan-tuntunan
keagamaan pada zaman Upanisad diarahkan untuk meninggalkan ikatan dan kembali
ke asal sebagai tujuan akhir mencapai Moksa untuk menyatu pada Brahman. Sistem
hidup kerohanian melalui pasraman-pasraman itu, kemudian menimbulkan munculnya
berbagai aliran filsafat keagamaan, yang masing-masing mencari dan menunjukkan
cara atau jalan pencapaian Moksa itu. Aliran filsafat yang timbul
keseluruhannya dapat dikelompokkan menjadi sembilan yang disebut Nawa Darsana
terdiri dari:
Kelompok
Astika yang juga disebut Sad Darsana meliputi: '
1) Nyaya
2) Waesisika
3) Mimansa
4) Samkya
5) Yoga
6) Wedanta
Kelompok
Nastika meliputi:
1) Budha
2) Carvaka
3) Jaina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar