loading...


Selasa, 29 Agustus 2017

NITYA DAN NAIMITIKA YADNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NITYA DAN NAIMITIKA YADNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

No
 Jenis yadnya
          Nitya Yadnya
       Naimitika Yadnya
1
Dewa Yadnya
1. Mempersembahkan banten             pewedangan , di sanggah berisi kopi+roti, di rong telu berisi kopi, air roti, dan nasi isi saur, di penunggun karang berisi kopi, rokok, dan roti, di pelangkiran di luar rumah berisi kopi dan roti serta di atas galon berisi nasi, kopi, air, dan nasi+saur.
2. Melaksanakan sembahyang dan Tri Sandhya setiap hari.
3. Membersihkan area sanggah dan menjaganya.
4. Menghaturkan canang setiap hari.
5. Mebanten saiban/yadnya sesa setiap habis memasak berisi nasi+lauk yang di masak.
1. Pada hari raya Galungan dan Kuningan dengan cara mendirikan penjor, menghaturkan sodan dan banten, dan metirta yatra bersama keluarga. ( Galungan: Buda Wage Kliwon Wuku Dungulan) (Kuningan: Saniscara Wuku Kuningan).
2. Tilem dengan  cara menghaturkan canang dan rarapan di sanggah, di rumah, dan di sekitar rumah. (15 hari sekali).
3. Kajeng Kliwon dengan cara menghaturkan tipat dampul, canang dan rarapan di pelangkiran rumah, kompor, sanggah, dan sekitar rumah.

2
Bhuta Yadnya
1. Mebanten saiban sehabis memasak berisi nasi, saur, dan makanan yang dimasak, ditaruh diatas daun, dihaturkan di sanggah, lebuh, penunggun karang, kompor, tempat nasi dan di halaman.
2. Menyiram tanaman di pagi hari.
3. Memberi makan hewan peliharaan.
4. Membersihkan pekarangan.
1. Tawur Agung yaitu sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau Tileming kesanga.
2. Panca Wali Krama yaitu dilakukan 10 tahun sekali, pelaksanaannya di Pura Besakih.
3. Eka Dasa Ludra yaitu dilakukan setiap 100 tahun sekali, pelaksanaannya di Pura Besakih.
4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan makhluk hidup lainnya seperti binatang atau hewan peliharaan dan tumbuh-tumbuhan, misalnya:
Pada hari Tupek Kandang mengadakan otonan bagi binatang peliharaan. Pada hari Sabtu Kliwon Wuku Wariga yang disebut Tumpek Uduh atau Tumpek Pengatag yaitu upacara untuk tumbuh-tumbuhan, seperti mangga, dan lain sebagainya.

3
Pitra Yadnya
1. Mematuhi/mendengarkan nasihat orang tua serta perintahnya.
2. Meringankan beban orang tua dan secara sadar membantu pekerjaannya.
3. Hormat dan bhakti kepada orang tua.
4. Berperilaku hati kepada orang tua.
1. Upacara penguburan jenasah.
2. Melakukan upacara ngaben jika ada yang meninggal.
3. Melakukan upacara nyekah.
4. Membuat dan memelihara tempat suci untuk leluhur seperti di sanggah kemulan dan di pura kawitan, yang merupakan satu kewajiban kita sebagai suta kriya.
4
Manusa Yadnya
1. Melaksanakan tugas dan kewajiban sehari-hari dengan tulus ikhlas, semangat, dan penuh kesadaran.
2. Mensyukuri keberadaan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
3. Rela berkorban dan suka mengalah untuk kebaikan bersama.
4. Hidup hemat dan sederhana tidak banyak menuntut.
5. Sopan dalam tingkah laku dan santun dalam bertutur kata.
6. Suka menolong orang yang memerlukan pertolongan.
1. Upacara Ngotonin yang menggunakan sarana banten oton.
2. Ngeraja Sewala yaitu upacara orang perempuan yang telah menginjak dewasa.
3. Mengadakan upacara potong gigi.
4. Upacara menek kelih.
5. Upacara pada bayi yang berusia tiga bulan.
5
Rsi Yadnya
1. Menghormati dan mengamalkan ajaran Rsi.
2. Menghormati guru.
3. Mendengarkan penjelasan guru.
4. Meneruskan dan melaksanakan ajaran Catur Guru.
5. Mempelajari ilmu pengetahuan.
1. Menghaturkan dana punia dan pejati kepada para sulinggih.
2. Membangun tempat-tempat pemujaan untuk sulinggih.
3. Penobatan calon sulinggih menjadi sulinggih yang disebut upacara Diksa.
4. Membantu pendidikan agama di dalam menggiatkan pendidikan budi pekerti luhur, membina, dan mengembangkan ajaran agama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar