loading...


Jumat, 22 Mei 2015

PELUANG USAHA SEWA GAUN ONLINE

Sewa saja, tampil gaya tanpa banyak biaya

Sekarang, Anda tak perlu merogoh kantong dalam-dalam untuk memakai gaun rancangan desainer terkenal. Mengikuti tren yang berkembang di luar negeri, muncul usaha sewa online gaun-gaun para perancang terkenal.
Cindy Mulyasasmita mencium peluang membuka usaha ini di Jakarta setelah mengamati betapa marak event di Ibukota, mulai dari pesta pernikahan, pesta ulang tahun, wisuda, prom night hingga arisan. “Saya melihat, kebutuhan untuk memakai dress di pesta, besar sekali,” kata Cindy.  
Sejatinya, ide untuk merintis bisnis ini terlintas sejak Cindy kuliah di Amerika Serikat (AS). “Waktu ambil kelas entrepeneur, kebetulan kami menyusun ide bisnis sewa gaun ini dan timbul niat saya untuk membuka bisnis ini ketika waktu memungkinkan,” jelas dia. Pada April 2014, dia merilis websiteDresscodes, karena sejak awal Cindy mengemas bisnis ini dalam konsep online.
Meski banyak order lewat website, Cindy juga membuka showroom Dresscodes. “Awalnya cuma warehouse, tapi showroom menjadi kebutuhan untuk memudahkan konsumen melihat dan mencoba langsung baju mereka,” jelas perempuan muda penyuka fashion ini.
Sampai saat ini, Dresscode mempunyai sekitar 400 koleksi gaun, mulai dari gaun untuk chinese new year, kokktail, formal gala, kebaya wisuda, wedding dan prewedding gowns, dan lainnya. Ada puluhan desainer dalam dan luar negeri yang melengkapi koleksinya. Sebut saja, Vera Wang, Sebastian Gunawan dan Monica Ivena.
Gaun-gaun ini disewakan dengan patokan harga 5%–15% dari harga jualnya atau mulai dari harga Rp 500.000 per gaun. “Jadi, konsumen bisa mendapatkan hingga 95% diskon dari harga aslinya,” kata Cindy berpromosi. Tiap minggu, dia menghitung, ada sekitar 30–40 gaun yang keluar dari showroom Dresscodes.
Pemain lain dalam rental gaun online ini adalah Belsbee. Bondan Herumurti, pendiri sekaligus Direktur Operasi dan Tecnology Belsbee, menceritakan, ide berbisnis sewa gaun online ini berangkat dari latar belakang para pendirinya sebagai pengusaha yang berbasis digital. “Jadi, kami melihat peluang baru yang bisa digarap e-commerce selain trading adalah bisnis sewa,” kata Bondan. Sementara, sewa baju menjadi pilihan lantaran para pendirinya melihat bisnis serupa secara konvensional (offline) sudah berjalan baik.
Tak hanya itu, mereka juga melihat kesuksesan bisnis sewa gaun online Rent The Runway di AS. “Pasti di sini juga banyak wanita yang ingin memakai gaun para perancang terkenal untuk menghadiri berbagai event,” kata Arini Astari, CEO dan pendiri Belsbee.
Baru meluncur awal tahun ini, Arini bilang, respon pasar sangat bagus. “Grafik kami terus naik sejak awal tahun,” kata dia. Tak heran, dia terus menambah koleksi gaun-gaun untuk mendongkrak pendapatan.  Dari 70 gaun pada awalnya, Arini terus menambah  koleksinya hingga kini ada 117 baju karya 17 perancang ternama.
Selain menyediakan koleksi gaun yang lengkap atau sesuai dengan acara, para pelaku bisnis ini juga menambahkan sejumlah fasilitas. Misalnya, antar jemput gaun ke rumah konsumen, baik saat fitting maupun saat akan dipakai. Dresscode sendiri menyiapkan showroom agar konsumen juga bisa mencoba koleksi gaun yang ada terlebih dulu.  
Tertarik menggeluti bisnis rental gaun online seperti ini? Baik Cindy maupun Arini bilang, meski sampai saat ini boleh dibilang baru menjalani tahap edukasi pasar, mereka melihat prospek pasar yang cerah ke depan. Ekonomi yang masih bertumbuh baik di Indonesia makin mendorong terselenggara berbagai acara.
Media sosial, seperti Path, Instagram dan Facebook, juga menjadi pendongkrak bisnis ini. “Sebagian wanita tak mau tampil dengan baju yang sama di foto. Industri ini bakal besar meski sekarang masih belum banyak yang menerima ide sewa gaun ini,” kata Arini.

Sistem konsinyasi
Kunci penting dari bisnis ini adalah jumlah koleksi gaun yang memadai. Sebab, kelancaran roda bisnis bergantung pada frekuensi penyewaan. Dus, pada tahap awal, Anda juga harus berhitung pada jumlah gaun yang dimiliki.
Saat merintis Dresscode, Cindy memulainya dengan 70 baju yang dibelinya dari para perancang. “Dulu kami belum terkenal. Jadi, banyak gaun yang kami beli dari mal atau wholesale price dari para desainer,” kenang Cindy.  
Sama seperti Dresscode, Arini juga melengkapi koleksi pertamanya dengan membeli gaun-gaun dari para desainer. “Waktu itu kami belum punya nama,” kata dia.
Namun, selain membeli gaun-gaun yang akan disewakan, seiring berjalannya waktu, Anda juga bisa bekerjasama dengan para desainer. Arini misalnya, menerapkan sistem konsinyasi dengan para desainer. Sebagian besar koleksinya merupakan barang konsinyasi.
Hanya, dalam konsep ini, Anda tak bisa menentukan harga sewa sendiri. “Para desainer itu juga ikut menentukan harga sewa bajunya karena mereka sering tak tega kalau bajunya dihargai murah,” kata Bondan. Namun, Belsbee juga mempunyai kisaran harga sewa berkisar 15%–20% dari harga penjualan ritel. Jika menganut konsep ini, maka Anda akan mendapat fee dari jasa penyewaan.
Sebagai timbal balik dari kerjasama ini, Belsbee memberi masukan kepada desainer tentang rancangannya. Sebab, selain sebagai tempat sewa, rental gaun ini bisa menjadi perantara bagi desainer, terutama desainer baru, untuk membaca pasar atau minat konsumen.
Masih terkait dengan koleksi juga, Anda harus pandai membaca selera konsumen, termasuk, perancang yang sedang naik daun dan rancangannya banyak diminati. Oleh karena itu, pengusaha sewa gaun juga harus rajin mendatangi berbagai ajang fashion show. “Kalau ada lebih dari dua konsumen yang menyebut nama seorang perancang, pasti saya akan segera berburu bajunya,” kata Cindy. Koleksi juga sebaiknya disesuaikan dengan target pasar yang ingin diincar.
Tak kalah penting, pebisnis sewa gaun juga harus memperhatikan perawatan gaun. Biasanya, pada saat pengambilan baju dari konsumen, karyawan akan melakukan pemeriksaan jika terjadi kerusakan. Nah, selanjutnya, laundry atau dry cleaning akan dilakukan pelaku usaha. Adakalanya, perancang juga akan meminta bajunya dikembalikan untuk perawatan bila sudah disewa beberapa kali.
Tertarik mencoba?  
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sewa-saja-tampil-gaya-tanpa-banyak-biaya

TAWARAN KEMITRAAN USAHA

Menenggak kesegaran bisnis minuman jeruk baby


MALANG. Minuman olahan buah jeruk selalu banyak peminatnya. Di negara tropis seperti Indonesia, es jeruk paling banyak dipesan sebagai minuman pelepas dahaga. Apalagi produksi jeruk di Indonesia cukup melimpah. Bahan baku yang melimpah dan pasar yang terbuka mendorong banyak orang terjun ke bisnis minuman ini.
Salah satunya adalah Adit Furisuka yang mengusung brand Jeruk Baby Furisuka dari Malang,  Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 2002, Adit resmi menawarkan kemitraan awal tahun 2015.
Di bawah bendera Furisuka Group, ia mengambil pasokan buah jeruk segar dari kebun sendiri dan dari petani di Malang dan sekitarnya. Saat ini, gerai Jeruk Baby Furisuka sudah ada 40 yang tersebar di berbagai daerah. Sementara gerai milik sendiri ada dua di Malang.
Jeruk Baby Furisuka menawarkan minuman es jeruk segar dari jenis jeruk baby java. Minuman jeruk yang disajikan diperas langsung dari jeruk-jeruk yang ukurannya kecil dan rasanya manis. "Kami mengolahnya langsung real time, jadi segar tanpa pengawet," kata Adit kepada KONTAN.
Harga per gelasnya cukup terjangkau mulai Rp 6.000–8.000. Jika Anda berminat, Adit menyediakan paket investasi senilai Rp 3,5 juta. Mitra mendapatkan fasilitas satu set meja lipat besi, alat peras, bahan baku jeruk baby java sebanyak 50 kg, payung, x-banner, seragam karyawan, termos, gelas, plastik, dan sebagainya.
Dalam kemitraan ini, mitra harus membeli jeruk baby java dari pusat. Selain jeruk baby java, mitra juga bisa membeli jenis jeruk pacitan dari perkebunan Furisuka yang berada di Malang.
Aditya bilang, jeruk-jeruk yang ditanamnya tidak menggunakan pestisida dan setiap hari kebunnya menghasilkan 4 ton sampai 5 ton buah jeruk. Adi menargetkan, dalam sehari mitra bisa menjual 80 gelas hingga100 gelas es jeruk dengan omzet Rp 550.000. Maka, total omzet dalam sebulan bisa mencapai Rp 15 juta.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, dan biaya operasional lainnya, mitra diprediksi masih  bisa meraup laba bersih sekitar 35% dari omzet per bulan. Itu artinya, mitra bisa meraup laba bersih sekitar Rp 5,25 juta per bulan. Sehingga dengan estimasi itu, mitra sudah bisa balik modal dalam satu bulan. Supaya target tersebut tercapai, mitra harus memilih lokasi berjualan yang strategis dan ramai seperti perumahan atau kampus atau sekolah.
Adit tidak mematok luas tempat usaha sebab minuman ini bisa juga dijual dengan sepeda atau motor. Atau jika ingin mangkal, bisa menyiapkan lahan sekitar 1,5 meter (m)x2 m dengan 1 orang karyawan.
Kemitraan Jeruk Baby Furisuka tidak ada royalty fee dan tidak ada jangka waktu kerjasama. Jadi konsep kerja samanya beli putus dan semua keuntungan masuk ke kantong mitra.
Hingga akhir 2015, Adit menargetkan akan menambah gerai hingga 150 lokasi.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menenggak-kesegaran-bisnis-minuman-jeruk-baby

INSPIRASI SUKINI

Sukini setia menelisik rezeki keripik


Sukini tak pernah menyangka, usaha kecil-kecilan yang dimulainya 19 tahun lalu bisa berkembang seperti sekarang. Dulu niatnya hanya menambah penghasilan keluarga. Kini, usaha keripik tempe yang ia beri nama Suka Nicky jadi pemasukan utama keluarga asal Desa Gumiwang, Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara, Jawa Tengah ini.
Setelah menikah dengan Siswanto pada 1988, Sukini dikaruniai dua orang putra. Saat itu, suaminya masih jadi pekerja lepas untuk proyek tambang dengan penghasilan tak menentu. Lantaran kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, Sukini merasa bertanggung jawab untuk membantu suami. “Saya hanya tamatan SMA, jadi rasanya tak bisa bekerja dengan orang lain,” ujarnya.
Pada 1996, Sukini pun memulai dari hal yang ia lakukan sehari-hari, yakni memasak, walaupun ia mengaku tak terlalu jago masak. Niatnya hanya mendukung suami memenuhi kebutuhan keluarga.
Bermodalkan tiga tandan pisang seharga Rp 10.000, Sukini mengolahnya jadi keripik pisang. Setelah dibungkus secara sederhana, keripik pisang itu dibawanya ke pasar dan dititipkan pada toko. Sukini bercerita, dari hasil penjualan pertama, ia meraup untung Rp 13.000.
Usaha kecil itu pun terus dilakoninya. Akan tetapi, lama-kelamaan, ia kesulitan mendapatkan bahan baku pisang untuk diolah. Pasalnya, pisang tergolong buah musiman. Ketika musim kemarau, bahan baku langka dan mahal harganya.
Sekitar tahun 2000-an, Sukini pun beralih memasarkan produk keripik tempe. “Saya ingin punya produk yang bahan bakunya mudah didapat alias ada terus,” kata dia.
Awalnya, Sukini menggunakan tepung beras untuk menggoreng tempe. Produknya ia beri nama Aneka Rasa. Namun, merek usaha ini ia ganti menjadi Suka Nicky supaya lebih menarik dan gampang diingat. “Biar konsumen suka dengan keripik buatan saya, bukan keripik yang lain,” kelakar dia.
Tak seperti usaha keripik tempe lain, Sukini hanya memasarkan satu varian keripik Suka Nicky. Sukini bilang, ia pernah coba membuat keripik tempe rasa pedas, gurih, dan manis. Ternyata, produk itu kurang laku di pasaran. Masyarakat lebih suka dengan keripik tempe dengan rasa orisinal.
Penjualan keripik tempe Suka Nicky pun semakin berkembang. Dahulu, Sukini harus menjual produknya dari satu toko ke toko lain. Sementara saat ini, ia tak perlu repot-repot mendatangi pembeli. Justru, pembeli yang mendatangi dapur produksinya.
Cara ini dianggap Sukini lebih efisien. Dus, ia bisa fokus memikirkan produksi. Walaupun tak lagi turun tangan membuat keripik tempe, Sukini tiap hari berada di dapur produksi untuk mengontrol kualitas produknya. Ia membanderol keripik tempe Suka Nicky seharga Rp  25.000 –Rp 35.000 per kilogram. Saat ini, kapasitas produksinya mencapai ratusan kilogram sehari.

Rajin ikut pelatihan
Sukini mengatakan, usahanya bisa bertahan lama karena ia menjaga kualitas produk. Walaupun ia membuat keripik tempe di dapur yang hanya berukuran 70 m2, Sukini selalu menekankan kebersihan dan kerapian dapurnya. “Jangan sampai meracuni konsumen karena produk tidak bagus,” tegas perempuan kelahiran 4 Juni 1968 ini. Dengan kualitas terjaga, ia percaya, konsumen akan terus membeli produknya.
Sukini mengatakan, seorang pengusaha harus tahu cara membuat konsumen betah. Dus, ia selalu menjaga komunikasi dengan pembeli yang datang ke dapur produksinya. Ia tak sungkan menunjukkan cara pembuatan keripik tempe Suka Nicky agar konsumen percaya akan kualitasnya.
Di samping itu, yang membuat usahanya bisa berkembang sampai sekarang ialah karena ia rajin mengikuti pelatihan yang diadakan oleh dinas setempat. Melalui pelatihan, ia belajar banyak hal dari sesama pengusaha maupun profesional di bidang bisnis.
Pada tahun 2000, Dinas Pertanian Banjarnegara menyambangi dapur produksi Sukini. “Orang dinas menawarkan untuk membina saya dengan usaha keripik. Dari situ, saya dikenalkan oleh dinas lain,” cetus Sukini.
Berbagai pelatihan kerap diikuti oleh Sukini, terutama pelatihan untuk pengolahan hasil pertanian. Sukini menuturkan, dari pelatihan itu, ia memiliki jaringan perkenalan yang luas. Misalkan saja, ia mengikuti pelatihan di luar Banjarnegara. Kesempatan ini, ia gunakan untuk mengembangkan pasar.
Kesempatan pelatihan memang tak meningkatkan penjualan secara langsung. Akan tetapi, Sukini mengakui pelatihan dari dinas setempat membuat pasarnya semakin luas. Saat ini, keripik tempe Suka Nicky tak hanya dipasarkan di Banjarnegara. Produk Sukini sudah meluas ke daerah lain, seperti Purbolinggo, Purwokerto, Semarang hingga Jakarta.
Berkat pelatihan yang ia ikuti, Sukini pun melakukan terobosan dalam usahanya. Sejak tahun 2004, Sukini tak lagi menggunakan tepung beras dan tapioka untuk membuat keripik tempe. Ia menggantinya dengan tepung mocaf yang berasal dari singkong.
Sukini pernah diikutkan pelatihan pengolahan pangan non-beras yang memperkenalkannya dengan tepung mocaf. Ketika pulang ke rumah, ia coba menggoreng keripik tempe dengan tepung mocaf. Tak disangka, hasilnya, keripik jadi lebih renyah dan proses menggoreng pun jadi lebih gampang. Selain itu, tepung mocaf relatif lebih murah dibandingkan tepung lainnya. “Ongkos produksi lebih hemat, tapi kualitas produksi lebih bagus,” tuturnya.
Terobosan yang dilakukan Sukini mengantarkannya mendapat penghargaan dalam Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPDN) 2014 untuk kategori makanan ringan. “Pemerintah menghargai UKM yang menggunakan tepung mocaf karena masih sedikit yang mau beralih,” ucap Sukini.  
Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sukini-setia-menelisik-rezeki-keripik

Kamis, 21 Mei 2015

Gusti, Seperti Apa Anda Mengukir Sejarah?

----------------------------------
Anne Ahira Newsletter

Think & Succeed!
Jumlah Pembaca:  500,000+
----------------------------------

Dear Gusti,

Mati adalah awal kehidupan. Hidup
adalah pangkal kematian. Hidup dan
mati, datang silih berganti, tidak
ada yang kekal abadi. Itulah hukum
alam yang hakiki. Oleh sebab itu,
jangan takut mati, jangan mencari mati.
Selama hidup, lebih baik bersegeralah
perbanyak kebaikan, syukuri diri
dalam keadaan apapun, dan tahu diri
di manapun. Bebas, lepas, tidak
terikat dan melekat, cerah ceria,
berpikir optimis dan positif setiap
saat, insyaallah hidup senang, mati
tenang. :-)

////////////////////////////////////////

Kisah Nyata...

Pagi itu seorang pria menjalani
rutinitasnya seperti biasa. Sebagai
seseorang yang mempunyai relasi luas
dan sibuk, ia selalu menyempatkan
diri untuk membaca kolom pengumuman
termasuk juga kolom berita kematian.
Tiba-tiba matanya membaca sebuah
berita, berita yang sangat
mengejutkan dan membuat bulu kuduknya
merinding. Ia sedang membaca berita
kematiannya sendiri.
Pria ini terhenyak, ia lalu bertanya
kepada dirinya sendiri, apakah ia
masih hidup? Apakah saat ini ia ada
di dunia atau di alam baka?
Saat ia menyadari bahwa ada sebuah
kesalahan dalam berita ini, mungkin
karena memiliki nama yang sama,
pastilah redaksi koran ini telah
melakukan kesalahan.
Namun karena rasa penasaran ia pun
melanjutkan membaca berita tersebut.
Ia ingin tahu apa tanggapan orang
mengenai dirinya.
Dalam artikel itu ia disebut dengan
panggilan 'raja dinamit' telah wafat.
Pada bagian lain ia juga disebut
sebagai 'partner dewa kematian'.
Ia terkejut bukan kepalang, apakah
seperti ini dirinya akan dikenang
oleh orang-orang?
Kejadian ini membuka pikirannya, ia
lalu memutuskan bahwa ia tidak ingin
dikenang seperti itu. Ia bertekad
mulai saat itu juga ia akan berjuang
demi kedamaian dan kemanusiaan.
Begitulah akhirnya, pria yang bernama
Alfred Nobel ini dengan tekadnya ia
berusaha hingga pada akhirnya namanya
diabadikan dalam hadiah
perdamaian--yaitu Nobel Prizes.
Bagaimana dengan Anda? Seperti apa
Anda ingin dikenang oleh orang-orang
yang Anda tinggalkan? Warisan apa
yang akan Anda sumbangsihkan demi
mashlahat umat banyak? Apakah
orang-orang akan mengingat Anda
dengan penuh cinta dan rasa hormat?
Mari kita bersegera lakukan sebanyak
kebaikan
mulai hari ini, detik ini,
saat ini juga.


Salam hangat dari temanmu,
Ahira

Selasa, 19 Mei 2015

Sukses Ala Jack Welch



Di masa awal ia menjadi CEO (1981), Welch pernah dijuluki “bom neutron”, karena melakukan rasionalisasi pegawai yang sangat besar. Dalam bukunya Jack: Straight From The Gut, ia berkisah bagaimana dirinya mengubah ratusan ribu karyawan untuk mengefisiensikan perusahaan. Sebuah kebijakan yang kontroversial pada masa tersebut. Bahkan, setiap tahun, ia selalu memberhentikan 10% manajer yang memiliki prestasi paling bawah. Tapi, sebaliknya, ia juga memberikan imbalan dan bonus saham bagi 20% manajer teratasnya.

Apa saja kiat sukses yang diterapkannya hingga mampu mengubah GE menjadi demikian luar biasa? Berikut beberapa cuplikan kata-kata motivasi yang menggambarkan inspirasi dan kerja kerasnya…

• “Kendalikan nasibmu sendiri sebelum orang lain yang mengambil alih.”
Welch mengajarkan bagaimana seseorang harus menjadi dirinya sendiri dengan mengeluarkan segenap potensi. Dengan cara itu, orang akan memiliki kekuatan dan bisa mengubah lingkungan sekitarnya. Inilah salah satu bentuk motivasi Welch sehingga setiap orang didorong untuk memberikan yang terbaik.

• “Jangan mengatur, tapi pimpinlah orang untuk berubah sebelum perubahan terjadi.”
Menjadi pimpinan bukanlah sekadar bertugas untuk mengatur seseorang. Tapi, mengarahkan orang tersebut untuk mampu mengeluarkan potensinya sehingga bisa menghadapi berbagai tantangan dan halangan. Dengan metode kepemimpinan tanpa “menggurui”, Welch berhasil mengubah GE menjadi organisasi dengan orang-orang terbaik yang selalu siap bersaing di mana pun dan kapan pun.

• “Hadapi kenyataan sebagaimana adanya, jangan berpikir seharusnya begini atau seperti itu.”
Welch juga mengajarkan bagaimana seseorang untuk tidak mencari kambing hitam persoalan. Hadapilah apa pun risiko yang terjadi, dan bergeraklah dengan evaluasi yang menyeluruh. Dengan begitu, masalah yang dihadapi dari kenyataan yang terjadi, justru akan jadi pembelajaran ke depan.

• “Kemampuan organisasi untuk belajar dan mengambil langkah untuk mengubahnya jadi tindakan adalah bekal utama dalam menghadapi persaingan yang sangat sengit.”
Dalam era persaingan yang sangat sengit, kemampuan perusahaan untuk belajar dan beradaptasi terhadap perubahan menjadi faktor sukses GE di bawah kepemimpinan Welch. Karena itu, ia selalu menekankan pentingnya semangat belajar dan mengubah ilmu yang didapat sebagai tindakan untuk membawa organisasi bergerak lebih cepat dan lebih baik.

• “Saya belajar bahwa kesalahan dapat menjadi guru yang sangat baik, seperti juga kesuksesan.”
Ini adalah nasihat klise yang juga diungkap oleh banyak orang. Namun, di tangan Welch, nasihat ini ibarat “jimat” yang mampu mendorong setiap orang agar tak takut berbuat salah demi memberikan yang terbaik pada perusahaan. Dengan pengertian tentang hal ini, GE mampu berinovasi dan berkembang ke berbagai bidang.

• “Jika kamu tidak memiliki keunggulan kompetitif, maka jangan masuk ke arena kompetisi.”
Welch menekankan pentingnya melihat kemampuan diri sendiri dan bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dengan mengevaluasi ke dalam. Dengan cara ini, ia bisa mendorong karyawannya untuk memiliki nilai lebih pada masing-masing divisi sehingga mampu bergerak lebih maksimal menghadapi berbagai tantangan yang ada.

• “Jika kamu mampu memilih orang tepat yang mampu mengembangkan sendiri ‘sayapnya’ dan memberikan kompensasi yang tepat, maka biasanya, kamu tak perlu mengaturnya.”
Dengan kebijakannya memecat 10% manajer terbawah dan memberikan bonus pada 20% manajer teratas, Welch membuka arena persaingan di dalam GE. Dan, justru itulah yang kemudian mampu mendorong orang untuk saling berlomba memberikan segenap potensinya untuk memajukan perusahaan. Dan, bisa dikatakan, Welch tak perlu lagi mengatur apa yang harus dilakukan para manajernya. Sebab, para manajer tersebut sudah tahu bagaimana menempatkan diri sesuai bidang masing-masing untuk menjadi yang terbaik di GE.

• “Saya adalah seorang pencari bakat. Layaknya tukang kebun, saya memberikan air dan merawat lebih dari 750 orang terbaik kita. Tapi, kadang-kadang, saya harus berupaya menumbuhkan bibit-bibit baru juga…
Meski dikenal tegas dan keras, Welch tak menutup kemungkinan bahwa ia juga harus tetap “mendampingi” benih-benih junior di GE. Sebab, ia tahu persis, semua orang pasti memiliki potensi dan kapabilitas masing-masing. Karena itu, ia selalu melihat dari berbagai segi untuk menjadikan orang-orang terbaik bisa berkembang di perusahaannya.

• “Tim yang memiliki pemain terbaiklah yang akan menang!”
Sudah pasti, apa yang dilakukan Welch bertujuan untuk membentuk budaya kerja yang dinaungi oleh orang-orang terbaik di bidangnya. Karena itu, ia selalu berusaha untuk membentuk tim-tim unggulan untuk menjadi pimpinan di berbagai divisi yang ada di GE. Dengan cara itulah, ia mampu membangun GE makin besar di masanya.

• “Meningkatkan kepercayaan diri orang lain adalah tugas terbaik yang bisa saya lakukan. Sebab, dengan begitu, mereka akan bisa bertindak dengan sendirinya.”
Jack Welch barangkali terlahir sebagai pebisnis sekaligus motivator dan inspirator. Dengan sentuhannya, ia mampu mengubah GE menjadi sangat besar di eranya. Tapi, ia tetap rendah hati dengan mengatakan bahwa ia hanyalah mencoba membiarkan talenta-talenta di bawahnya untuk berkembang dengan kemampuan masing-masing. Kata-katanya secara alami mampu membuat orang selalu terdorong rasa percaya dirinya untuk bisa memberikan yang terbaik dari apa yang mereka bisa dan mampu kerjakan.

Sumber : http://www.andriewongso.com/articles/details/14467/Sukses-Ala-Jack-Welch

Gusti, Bicarakan Ide - Bukan Gosip!

----------------------------------
Anne Ahira Newsletter

Think & Succeed!
Jumlah Pembaca:  500,000+
----------------------------------

"Siapapun yang bergosip padamu, akan

bergosip tentang dirimu"- Pepatah Spanyol
Dear Gusti,
Anda pasti pernah mendengar pepatah
ini;  bahwa orang-orang besar senang
berbicara tentang ide-ide, sementara
orang biasa-biasa suka berbicara
tentang diri mereka sendiri dan
orang-orang kecil suka berbicara
tentang orang lain.
Itulah gosip. Gosip membuat orang
menjadi kecil. Tidak ada sesuatu yang
bisa ditawarkan  dalam gosip. Gosip
hanya mengurangi kredibilitas orang
membicarakan dan yang dibicarakan
serta bisa menghancurkan orang yang
mendengarkan.
Berhenti menyebarkan gosip dan
menjadi penerima gosip. Jika Anda
menghentikan gosip yang diteruskan
hanya sampai pada Anda, Anda akan
memperbaiki kehidupan orang lain dan
diri Anda lebih baik lagi.
Lagipula, orang yang menceritakan
gosip pada kita, biasanya akan
menggosipkan kita juga.
Orang yang memiliki integritas tidak
suka mengumbar omongan tentang orang
lain di belakangnya. Jika memiliki
masalah dengan seseorang, ia lebih
baik mendatangi orang tersebut dan
membicarakan masalahnya, tidak pernah
melalui orang ketiga.
Mereka juga akan memuji orang secara
terbuka dan mengkritik orang secara
pribadi.
Jika Anda adalah orang besar,
berhentilah membicarakan orang lain
dan mari membicarakan ide-ide besar
yang bisa mengubah dunia! :-)
Anne Ahira
Please Visit: www.AsianBrain.com
////////////////////////////////////////
 

Senin, 11 Mei 2015

Gusti, Ambisi & Mimpimu Adalah Samudra!

----------------------------------
Anne Ahira Newsletter

Think & Succeed!
Jumlah Pembaca:  500,000+
----------------------------------

 "Aku peringatkan kalian terhadap kata
'nanti', karena kata ini telah banyak
menjebak para pelaku untuk terhalang
dari kebaikan dan menunda-nunda
proses perbaikan diri" - Ulama
Dear Gusti, temanku yang tegar
dan berani...
Kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi di masa depan jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya
menunggu.
Curahkanlah seluruh tenaga dan
pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat
ini.
Lakukanlah tugas sebaik-baiknya
selama kita memiliki waktu. Jangan
membiarkan waktu berlalu, dan
sia-sia.
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut,
tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah
selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda
apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang
luar biasa! Hindari selalu menunggu
motivasi untuk bergerak, tetapi
bergeraklah sekarang juga, dan dirimu
akan termotivasi dengan sendirinya!

Setiap insan manusia dilahirkan luar
biasa.
 Kita semua sebenarnya diberi
kemampuan dan potensi yang besar dan
hebat.
Oleh sebab itu, kembangkanlah
setiap potensi yang ada semaksimal
mungkin, dan gunakan dengan tepat,
agar bermanfaat bagi sebanyak umat.
////////////////////////////////////////

Jumat, 08 Mei 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Sekolah : SD NO 4 PANJI 2. Bid. Studi : Bahasa Bali 3. Kelas / Semester : VI/II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 7)
File Aslinya:


1.        Nama Sekolah                  : SD NO 4 PANJI
2.        Bid. Studi                        : Bahasa Bali
3.        Kelas / Semester               : VI/II
4.        Standar                             : 7. Memahami teks yang bersifat sastra dan non sastra,
Kompetensi                            gendingan, puisi berhuruf latin dan beraksara Bali dengan
membaca intensif dan membaca lancar.
5.        Kompetensi Dasar            : 7.2 Menyebutkan pengertian tokoh, latar, tema dan amanat
rasa ingin tahu.
6.        Alokasi Waktu                 : 2 x 35 menit.
7.        Indikator                          : 7.2.1 Menyebutkan pengertian tokoh, latar, tema dan amanat
(rasa ingin tahu)
Pencapaian                         7.2.2 Membaca intensif teks drama anak (gemar membaca)
Kompetensi                        7.2.3  Mengidentifikasi tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita,
                                                     dan amanat dari teks drama anak ( rasa ingin tahu )
7.2.4        Menyebutkan tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat dari teks drama anak (tanggung jawab)

A.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan strategi CTL diharapkan siswa meningkat prestasi belajarnya dan berkembang nilai karakter rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan gemar membaca, dengan memiliki kemampuan :
1.      Dapat menyebutkan pengertian tokoh, latar, tema dan amanat (rasa ingin tahu)
2.      Dapat membaca intensif drama anak (gemar membaca)
3.      Dapat mengidentifikasi tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama anak (rasa ingin tahu)
4.      Dapat menyebutkan tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama anak (tanggung jawab)
B.       Alat dan Bahan (Resources) pembelajaran : Laptop, Multi media, LCD, Internet, Buku siswa dan LKS, Perpustakaan
C.       KKM : 68
D.      Materi Pembelajaran
Ø Drama “Yuyu melaksana melah” kusuma sari 6 hal 41
E.       Strategi, model, Metode Pembelajaran
-          Strategi                       : CTL
-          Model                         : Snowball throwing
-          Metode                       : Ceramah, diskusi
F.        Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan Awal
a.    Pembiasaan
-       Mengawali proses pembelajaran dengan salam panganjali
-       Berdoa
-       Mengabsensi / mengecek kehadiran siswa
b.    Apersepsi
Nyen ane taen main drama utawi mebalih drama? Cobak satuang dramane ane taen pebalih!
c.    Pemotivasian
d.   Penyampaian tujuan pembelajaran
e.    Prasayarat pengetahuan
Unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra
2.    Kegiatan Inti

Eksplorasi
-       Siswa menggali informasi dari berbagai media
-       Memfasilitasi siswa dalam pembagian kelompok
Elaborasi
-       Memfasilitasi siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya dengan memberikan LKS
-       Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan membuat tugas/pertanyaan kepada kelompok lain
-       Kelompok lain menanggapi hasil kelompok penyaji
-       Memfasilitasi adanya interaksi antara kelompok penyaji dengan kelompok yang menanggapi
Konfirmasi
-       Guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang megalami kesulitan belajar
-       Memberikan penguatan kepada siswa
-       Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
3.    Kegiatan Akhir (penutup)
-       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
-       Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
-       Guru memberikan tindak lanjut (mengumumkan nilai kelompok, nilai individu dan peningkatan skor individu)
-       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-       Berdoa
-       Menutup pembelajaran dengan paramasanti

3.  Penilaian
No
Indikator tes
Tehnik
Bentuk instrumen
Instrumen
1
7.2.1 s/d 7.2.4
Tes
Essay
Terlampir
2
Pengamatan keterampilan / tehnik membaca
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah keterampilan berbicara dengan baik!
3
Pengamatan aktifitas belajar
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah aktifitas belajar yang baik pada saat pembelajaran!
4
Akhlak mulia
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah akhlak yang baik pada saat berada di lingkungan sekolah!



1)      Tes
INDIKATOR SOAL
SOAL
KUNCI JAWABAN
7.2.1 Menyebutkan pengertian tokoh, latar, tema dan amanat (rasa ingin tahu)
7.2.2 Membaca intensif teks drama anak (gemar membaca)
7.2.3 Mengidentifikasi tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama anak (rasa ingin tahu)
7.2.4 Menyebutkan tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari teks drama anak (tanggung jawab)
1. Pabesen sane wenten ring wacana wiadin karya sastra sane tiosan kawastanin …
2.    Sira kemanten pragina sane wenten ring drama punika?
3. Sira sane medaya corah?
4. Sira sane maparilaksana becik?
5. Ring dija dramane punika kasatuang?
6. Napi pabesen dramane punika?
1. Amanat
2. Pedanda, igoak, I lelipi
3. I lelipi ajak I goak
4. Pedanda sareng I Yuyu
5. Ditukade miwah di telagane
6. Iraga patut inget ring kapitresnan anak lian

Penskoran :
NILAI
DISKRIPSI JAWABAN
2
DIJAWAB BENAR DAN LENGKAP
1
DIJAWAB BENAR DAN TIDAK LENGKAP
0
DIJAWAB SALAH

            NILAI = Skor Perolehan                                * 100
                           SMI (Skor Maksimal Ideal)

2)      Non tes (terlampir)

Penugasan terstruktur (PT)

Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur (KMTT)


Mengetahui,                                                                            Panji,
Kepala SD NO 4 PANJI                                                        Guru Mata Pelajaran




I Gusti Bagus Ngurah Suradnyana, S.Pd.SD                         Ni Ketut Warti, S.Pd
NIP. 19610306 198304 1 004                                                NIP. 19571231 197803 2 042

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 8)


1.        Nama Sekolah                  : SD NO 4 PANJI
2.        Bid. Studi                        : Bahasa Bali
3.        Kelas / Semester               : VI/II
4.        Standar                             : 8. Memahami teks yang bersifat sastra dan non sastra,
Kompetensi                            gendingan, puisi berhuruf latin dan beraksara Bali dengan
membaca intensif dan membaca lancar.
5.        Kompetensi Dasar            : 7.3 Membaca lancar Puisi Bali huruf latin dan Aksara Bali
Dengan lafal dan intonasi yang sesuai.
6.        Alokasi Waktu                 : 2 x 35 menit.
7.        Indikator                          : 7.3.1 Menyebutkan langkah-langkah (tehnik) membaca indah
(rasa ingin tahu)
Pencapaian                         7.3.2 Melatih diri membaca indah puisi Bali huruf latin dan
                                                     beraksara Bali dengan lafal dan intonasi yang sesuai
Kompetensi                                  (kreatif)
                                           7.3.3  Membaca lancar Puisi Bali huruf latin dan aksara Bali  
                                                     dengan lafal dan intonasi yang sesuai (gemar membaca)

A.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan strategi CTL diharapkan siswa meningkat prestasi belajarnya dan berkembang nilai karakter rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan gemar membaca, dengan memiliki kemampuan :
1.      Dapat menyebutkan langkah-langkah (tehnik) membaca indah (rasa ingin tahu)
2.      Dapat melatih diri membaca indah puisi Bali huruf latin dan beraksara Bali dengan lafal dan intonasi yang sesuai (kreatif)
3.      Dapat membaca lancar Puisi Bali huruf latin dan aksara Bali dengan lafal dan intonasi yang sesuai (gemar membaca)
B.       Alat dan Bahan (Resources) pembelajaran : Laptop, Multi media, LCD, Internet, Buku siswa dan LKS, Perpustakaan
C.       KKM : 68
D.      Materi Pembelajaran
Ø Tehnik membaca indah
Membaca indah inggih punika ngwacen nganggen wirasa miwah wiraga (irama, mimic, kinesik miwah volume suara) sane anut. Pamargi ritatkala membaca indah inggih punika;
1)      Ngwacen ring angen
2)      Ngicen patinget jeda
3)      Ngicen patinget reng utawi intonasi suara
4)      Ngicen patinget wirasa
5)      Ngwacen manut ring patinget sane sampun kakaryanin
Ø Puisi “Meme” kusumasari 6 hal 61
E.       Strategi, model, Metode Pembelajaran
-          Strategi                       : CTL
-          Model                         : Snowball throwing
-          Metode                       : Ceramah, diskusi
F.        Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan Awal
a.    Pembiasaan
-       Mengawali proses pembelajaran dengan salam panganjali
-       Berdoa
-       Mengabsensi / mengecek kehadiran siswa
b.    Apersepsi
Nyen ane taen maca puisi? Cobak baca abedik!
c.    Pemotivasian
d.   Penyampaian tujuan pembelajaran
e.    Prasayarat pengetahuan
Tehnik membaca indah!
2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi
-       Siswa menggali informasi dari berbagai media
-       Memfasilitasi siswa dalam pembagian kelompok
Elaborasi
-       Memfasilitasi siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya dengan memberikan LKS
-       Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan membuat tugas/pertanyaan kepada kelompok lain
-       Kelompok lain menanggapi hasil kelompok penyaji
-       Memfasilitasi adanya interaksi antara kelompok penyaji dengan kelompok yang menanggapi
Konfirmasi
-       Guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang megalami kesulitan belajar
-       Memberikan penguatan kepada siswa
-       Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
3.    Kegiatan Akhir (penutup)
-       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
-       Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
-       Guru memberikan tindak lanjut (mengumumkan nilai kelompok, nilai individu dan peningkatan skor individu)
-       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-       Berdoa
-       Menutup pembelajaran dengan paramasanti

3. Penilaian

No
Indikator tes
Tehnik
Bentuk instrumen
Instrumen
1
7.2.1 s/d 7.2.4
Tes
Essay
Terlampir
2
Pengamatan keterampilan / tehnik membaca
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah keterampilan berbicara dengan baik!
3
Pengamatan aktifitas belajar
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah aktifitas belajar yang baik pada saat pembelajaran!
4
Akhlak mulia
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah akhlak yang baik pada saat berada di lingkungan sekolah!


1)      Tes
INDIKATOR SOAL
SOAL
KUNCI JAWABAN
7.2.1 Menyebutkan langkah-langkah (tehnik) membaca indah (rasa ingin tahu)


1. Sambatang sapunapi tehnik membaca indah?
1. Pamargi ritatkala membaca indah inggih punika :
1) ngwacen ring angen
2) ngicen patinget jeda
3) ngicen patinget reng utawi intonasi suara
4) ngicen patinget wirasa
5) ngwacen manut ring patinget sane sampun kakaryanin

Penskoran :
NILAI
DISKRIPSI JAWABAN
2
DIJAWAB BENAR DAN LENGKAP
1
DIJAWAB BENAR DAN TIDAK LENGKAP
0
DIJAWAB SALAH

            NILAI = Skor Perolehan                                * 100
                           SMI (Skor Maksimal Ideal)

2)      Non tes (terlampir)

Penugasan terstruktur (PT)
Menjawab soal yang diberikan guru
Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur (KMTT)
Berlatih membaca puisi


Mengetahui,                                                                            Panji,
Kepala SD NO 4 PANJI                                                        Guru Mata Pelajaran




I Gusti Bagus Ngurah Suradnyana, S.Pd.SD                         Ni Ketut Warti, S.Pd
NIP. 19610306 198304 1 004                                                NIP. 19571231 197803 2 042



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 9)


1.        Nama Sekolah                  : SD NO 4 PANJI
2.        Bid. Studi                        : Bahasa Bali
3.        Kelas / Semester               : VI/II
4.        Standar                             : 8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui bahasa
Kompetensi                            tulis berhuruf latin dan beraksara Bali, menyalin teks
beraksara Bali ke huruf latin dan dari huruf latin ke aksara Bali
5.        Kompetensi Dasar            : 8.1 Menyusun naskah pidato / sambutan menggunakan huruf
latin dan Aksara Bali
6.        Alokasi Waktu                 : 2 x 35 menit.
7.        Indikator                          : 8.1.1 Menyebutkan struktur pidato (rasa ingin tahu)
Pencapaian                         8.1.2 Memilih tema pidato (kreatif)                         
Kompetensi                        7.3.3  Menyusun naskah pidato sederhana dengan
 menggunakan huruf latin dan Aksara Bali (kerja keras) 
                                        

A.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan strategi CTL diharapkan siswa meningkat prestasi belajarnya dan berkembang nilai karakter, kerja keras, rasa ingin tahu, dan kreatif, dengan memiliki kemampuan :
1.      Dapat menyebutkan struktur pidato (rasa ingin tahu)
2.      Dapat memilih tema pidato (kreatif)
3.      Dapat menyusun naskah pidato sederhana dengan menggunakan huruf latin dan Aksara Bali (kerja keras)
B.       Alat dan Bahan (Resources) pembelajaran : Laptop, Multi media, LCD, Internet, Buku siswa dan LKS, Perpustakaan
C.       KKM : 68
D.      Materi Pembelajaran
Ø Pidato perpisahan Kusumasari 6 hal 80
Ø Struktur pidato
1)      Pamahbah, madaging salam pembuka, ucapan syukur lan ucapan terimakasih.
2)      Daging, sane katalatarang wantah unteng sane jagi anggen bebaosan.
3)      Pamuput, madaging nunas gengrena sinampura lan salam penutup.
E.       Strategi, model, Metode Pembelajaran
-          Strategi                       : CTL
-          Model                         : Snowball throwing
-          Metode                       : Ceramah, diskusi
F.        Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal
a.    Pembiasaan
-       Mengawali proses pembelajaran dengan salam panganjali
-       Berdoa
-       Mengabsensi / mengecek kehadiran siswa
b.       Apersepsi
Tegarang nyen ane taen nyingkin ibu guru ngicen sambutan?
c.    Pemotivasian
d.   Penyampaian tujuan pembelajaran
e.    Prasayarat pengetahuan
Struktur pidarta
2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi
-       Siswa menggali informasi dari berbagai media
Elaborasi
-       Siswa dibimbing dalam membuat aksara bali
-       Dilakukan refleksi terhadap permasalahan yang ditemui pada saat pembelajaran
-       Melakukan pembelajaran secara mandiri
Konfirmasi
-       Guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang megalami kesulitan belajar
-       Memberikan penguatan kepada siswa
-       Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
3.    Kegiatan Akhir (penutup)
-       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
-       Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
-       Guru memberikan tindak lanjut
-       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-       Berdoa
-       Menutup pembelajaran dengan paramasanti

G. Penilaian
No
Indikator tes
Tehnik
Bentuk instrumen
Instrumen
1
8.1.1 s/d 8.1.3
Tes
Essay
Terlampir
2
Pengamatan aktifitas belajar
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah aktifitas belajar yang baik pada saat pembelajaran!
3
Akhlak mulia
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah akhlak yang baik pada saat berada di lingkungan sekolah!
4
Hasil karya
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah hasil karya yang sudah kamu buat selama proses pembelajaran

1)      Tes
INDIKATOR SOAL
SOAL
KUNCI JAWABAN
1  Menyebutkan atruktur pidato (rasa ingin tahu)


1.    Sambatang pahpahan pidarta!
2.    Matur suksma antuk galah sane kapaica ring sikian titian Lengkara punika kanggen ring …
3.    Wantah asapunika titian prasida matur-atur maka kirang langkung, titian nunas gengrena sinampura. Lengkara punika kanggen ring …
1.   Pamahbah, daging, pamuput
2.   Pamahbah
3.   Pamuput
Penskoran :
NILAI
DISKRIPSI JAWABAN
2
DIJAWAB BENAR DAN LENGKAP
1
DIJAWAB BENAR DAN TIDAK LENGKAP
0
DIJAWAB SALAH

            NILAI = Skor Perolehan                                * 100
                           SMI (Skor Maksimal Ideal)

2)      Non tes (terlampir)

Penugasan terstruktur (PT)

Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur (KMTT)




Mengetahui,                                                                            Panji,
Kepala SD NO 4 PANJI                                                        Guru Mata Pelajaran




I Gusti Bagus Ngurah Suradnyana, S.Pd.SD                         Ni Ketut Warti, S.Pd
NIP. 19610306 198304 1 004                                                NIP. 19571231 197803 2 042

















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 10)


1.        Nama Sekolah                  : SD NO 4 PANJI
2.        Bid. Studi                        : Bahasa Bali
3.        Kelas / Semester               : VI/II
4.        Standar                             : 8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui bahasa
Kompetensi                            tulis berhuruf latin dan beraksara Bali, menyalin teks
beraksara Bali ke huruf latin dan dari huruf latin ke aksara Bali
5.        Kompetensi Dasar            : 8.2 Menyalin teks beraksara Bali ke huruf latin
6.        Alokasi Waktu                 : 2 x 35 menit.
7.        Indikator                          : 8.2.1 Membaca teks Aksara Bali dengan tehnik membaca
 nyaring (gemar membaca)
Pencapaian                         8.2.2 Mengutif teks Aksara Bali ke huruf latin (kerja keras)
Kompetensi                        8.2.3  Menulis uger-uger pasang aksara Bali yang terdapat
 pada wacana (kreatif)
A.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan strategi CTL diharapkan siswa meningkat prestasi belajarnya dan berkembang nilai karakter, gemar membaca, kerja keras dan kreatif dengan memiliki kemampuan :
1.      Dapat membaca teks Aksara Bali dengan tehnik membaca nyaring  (gemar membaca)
2.      Dapat mengutif teks Aksara Bali kehuruf latin (kerja keras)
3.      Dapat menulis uger-uger pasang aksara Bali yang terdapat pada wacana (kreatif)
A.      Alat dan Bahan (Resources) pembelajaran : Laptop, Multi media, LCD, Internet, Buku siswa dan LKS, Perpustakaan
B.       KKM : 68
C.       Materi Pembelajaran
Ø Tehnik membaca nyaring
Membaca nyaring inggih punika nyuarayang lengkara sane kawacen nganggen suara miwah tetandesan sane patut mangda sang sane mirengang prasida nampenin pabesen sane kapetitis olih sang pangawi.
Kawagedan membaca nyaring kacihnayang antuk :
a.       Nganggen suara sane manut
b.      Nganggen tetandesan sane patut
c.       Nguratiang tanda baca
d.      Nganggen suara sane jelas
e.       Ngwacen nganggen wirasa’
f.       Ngresep ring daging wacana sane kawacen
Ø Wacana “Nglanturang sekolahan” Kusumasari 6 hal 74
D.      Strategi, model, Metode Pembelajaran
-          Strategi                       : CTL
-          Model                         : Direct Learning
-          Metode                       : Ceramah, penugasan
E.       Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Kegiatan Awal
a.       Pembiasaan
-       Mengawali proses pembelajaran dengan salam panganjali
-       Berdoa
-       Mengabsensi / mengecek kehadiran siswa
b.      Apersepsi
Tebak aksara Bali
c.    Pemotivasian
d.   Penyampaian tujuan pembelajaran
e.    Prasayarat pengetahuan
Aksara Bali
2.      Kegiatan Inti

Eksplorasi
-       Siswa menggali informasi dari berbagai media
Elaborasi
-       Siswa dibimbing dalam meringkas teks yang didengar dengan menggunakan aksara Bali dan Huruf latin
-       Dilakukan refleksi terhadap permasalahan yang ditemui pada saat pembelajaran
-       Melakukan pembelajaran secara mandiri
Konfirmasi
-       Guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang megalami kesulitan belajar
-       Memberikan penguatan kepada siswa
-       Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung

3.    Kegiatan Akhir (penutup)
-       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
-       Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
-       Guru memberikan tindak lanjut
-       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-       Berdoa
-       Menutup pembelajaran dengan paramasanti

H. Penilaian

No
Indikator tes
Tehnik
Bentuk instrumen
Instrumen
1
8.2.1 s/d 8.2.3
Tes
Essay
Terlampir
2
Pengamatan aktifitas belajar
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah aktifitas belajar yang baik pada saat pembelajaran!
3
Akhlak mulia
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah akhlak yang baik pada saat berada di lingkungan sekolah!
4
Hasil karya
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah hasil karya yang sudah kamu buat selama proses pembelajaran


3)      Tes

INDIKATOR SOAL
SOAL
KUNCI JAWABAN
8.2.1  Membaca teks Aksara Bali dengan tehnik membaca nyaring (gemar membaca)
8.2.2 Mengutif teks Aksara Bali ke huruf latin (kerja keras)
8.2.3 Menulis uger-uger pasang aksara Bali yang terdapat pada wacana (kreatif)
1.    Nglanturang sekolah. Kawacen …
2.     
3.     
1.    Nglanturang sekolah
2.    Pamrentahe nyaratang pisan kapradnyanan rakyatnyane
3.    Ungkur kruna
4.    Bisah
5.    Ring ungkur kruna

Penskoran :
NILAI
DISKRIPSI JAWABAN
2
DIJAWAB BENAR DAN LENGKAP
1
DIJAWAB BENAR DAN TIDAK LENGKAP
0
DIJAWAB SALAH

            NILAI = Skor Perolehan                                * 100
                           SMI (Skor Maksimal Ideal)

3)      Non tes (terlampir)

Penugasan terstruktur (PT)
Menjawab soal yang diberikan guru
Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur (KMTT)
Menyalin huruf latin ke aksara Bali



Mengetahui,                                                                            Panji,
Kepala SD NO 4 PANJI                                                        Guru Mata Pelajaran




I Gusti Bagus Ngurah Suradnyana, S.Pd.SD                         Ni Ketut Warti, S.Pd
NIP. 19610306 198304 1 004                                                NIP. 19571231 197803 2 042




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 11)


1.        Nama Sekolah                  : SD NO 4 PANJI
2.        Bid. Studi                        : Bahasa Bali
3.        Kelas / Semester               : VI/II
4.        Standar                             : 8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui bahasa
Kompetensi                            tulis berhuruf latin dan beraksara Bali, menyalin teks
beraksara Bali ke huruf latin dan dari huruf latin ke aksara Bali
5.        Kompetensi Dasar            : 8.3 Menyalin teks huruf latin ke aksara Bali
6.        Alokasi Waktu                 : 2 x 35 menit.
7.        Indikator                          : 8.3.1 Membaca teks Aksara latin (gemar membaca)
Pencapaian                         8.3.2 Menulis kembali teks latin yang dibaca dengan Aksara
Bali (disiplin)
Kompetensi                        8.3.3  Menulis uger-uger pasang aksara Bali yang ditemukan
 dalam wacana (kreatif)
A.      Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran melalui penerapan strategi CTL diharapkan siswa meningkat prestasi belajarnya dan berkembang nilai karakter, disiplin, gemar membaca dan kreatif dengan memiliki kemampuan :
1.      Dapat membaca teks Aksara Latin (gemar membaca)
2.      Dapat menulis kembali teks latin yang dibaca dengan Aksara Bali (disiplin)
3.      Dapat menulis uger-uger pasang aksara Bali yang ditemukan dalam wacana (kreatif)
B.       Alat dan Bahan (Resources) pembelajaran : Laptop, Multi media, LCD, Internet, Buku siswa dan LKS, Perpustakaan
C.       KKM : 68
D.      Materi Pembelajaran
Ø Wacana “ danu batur “ Kusumasari 6 hal 52
E.       Strategi, model, Metode Pembelajaran
-          Strategi                       : CTL
-          Model                         : Direct Learning
-          Metode                       : Ceramah, penugasan
F.        Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal
a.       Pembiasaan
-       Mengawali proses pembelajaran dengan salam panganjali
-       Berdoa
-       Mengabsensi / mengecek kehadiran siswa
b.      Apersepsi
Tebak aksara Bali
c.    Pemotivasian
d.   Penyampaian tujuan pembelajaran

e.    Prasayarat pengetahuan
Menulis menggunakan huruf latin dan aksara Bali
4.      Kegiatan Inti
Eksplorasi
-       Siswa menggali informasi dari berbagai media
Elaborasi
-       Siswa dibimbing dalam menulis kembali naskah beraksara Bali dengan menggunakan huruf latin
-       Dilakukan refleksi terhadap permasalahan yang ditemui pada saat pembelajaran
-       Melakukan pembelajaran secara mandiri
Konfirmasi
-       Guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang megalami kesulitan belajar
-       Memberikan penguatan kepada siswa
-       Merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
5.    Kegiatan Akhir (penutup)
-       Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi
-       Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
-       Guru memberikan tindak lanjut
-       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
-       Berdoa
-       Menutup pembelajaran dengan paramasanti
G. Penilaian

No
Indikator tes
Tehnik
Bentuk instrumen
Instrumen
1
8.3.1 s/d 8.3.3
Tes
Essay
Terlampir
2
Pengamatan aktifitas belajar
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah aktifitas belajar yang baik pada saat pembelajaran!
3
Akhlak mulia
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah akhlak yang baik pada saat berada di lingkungan sekolah!
4
Hasil karya
Non tes
Lembar observasi
Tunjukkanlah hasil karya yang sudah kamu buat selama proses pembelajaran

1)      Tes
INDIKATOR SOAL
SOAL
KUNCI JAWABAN
8.3.1  Membaca teks Aksara latin (gemar membaca)
8.3.2 Menulis kembali teks latin yang dibaca dengan Aksara Bali (disiplin)
8.3.3 Menulis uger-uger pasang aksara Bali yang ditemukan dalam wacana (kreatif)
1. Tiang majujuk disisin danune. Yening kasalin antuk aksara bali inggih punika …
2. Uli genah tiange majujuk katon gunung bature tegeh ngalik. Yening kasalin antuk aksara bali inggih punika …
3. Tulis 2 kruna sane nganggen surang!
4. Sambatang uger-uger nganggen surang!
1.   S
2.   S
3.   S
4.   Surang kanggen yening aksara ra nengen